Sunday, January 12, 2014

SuRat bUat IbU 2

Assalamualaikum ibu..
Ibu, hari ini 7 hari meninggalnya ibu. Rumah kembali ramai bu. Banyak ibu2 yang membantu memasak disini. Ibu, kemaren mbah sudah pulang, jam 6 pagi, naek Nusantara diantar bapak. Kemaren juga, budhe Mameh, mas Indra, mas Fajar datang dari Surabaya. Aku menunggu satu jam lebih di DPR, ibu tahu kan ya kalau aku sangat benci menunggu. Tadinya aku bilang sama budhe, kalau misal sudah sampai, SMS aku, jadi aku bisa langsung kesana. Tapi budhe tidak mau menunggu juga bu. Yasudah, akhirnya aku yang menunggu seperti anak hilang di depan DPR.
Ibu, maaf ya bu, gara2 aku kita jadi seperti ini. Aku menyusahkan banyak orang. Aku menyusahkan bapak dan adek. Aku juga menyusahkan ibu. Maafkan aku ibu. Tolong maafkan aku. Aku tidak mengira semuanya akan menjadi seperti ini. Ibu, ibu tenang ya disana. Ibu tetap jaga aku kan walaupun aku selalu menyakiti hati ibu, walaupun aku tidak pernah membahagiakan ibu. Ibu, tolong tepati janji ibu untuk selalu menjagaku. Aku takut bu, aku seperti orang yang kehilangan Tuhan. Karena setiap kali aku berdoa agar Dia tetap menggenggam tanganku, Dia justru melepaskan aku ibu. Ibu, apa aku sekuat itu ibu? Kenapa Tuhan menganggapku sekuat itu. Kenapa bu? Tolong tanyakan pada-Nya bu, Ibu sudah dekat kan dengan-Nya. Aku selalu memuji-Nya ibu, aku selalu memuji-Nya saat hatiku sakit sekalipun, tapi kenapa Dia membiarkan aku seperti ini ibu. Ibu, apakah dosaku terlalu besar pada-Nya ibu, hingga tak ada lagi pengampunan untukku, hingga Dia tak berhenti membuatku kesakitan seperti ini. Ibu, aku sakit sekali disini bu. Aku sakit sekali ibu disini. Ibu, tolong peluk aku. Aku takut bu, aku takut. Ibu, tolong datanglah lagi padaku. Ibu, aku ingin ikut ibu saja. Tapi bagaimana dengan bapak, adek. Bagaimana dengan mereka. Ibu, sejak dulu aku selalu berdoa agar aku yang pergi terlebih dahulu. Aku sok tau mengartikan garis tanganku yang putus diumur 25 tahun. Ternyata, bukan aku yang pergi, ibu yang pergi, bahkan sebulan sebelum ulang tahunku yang ke-25. Ibu, mungkin Tuhan teramat sangat sayang kepada ibu, hingga ibu tidak diperkenankan untuk merasakan rasa sakit seperti yang aku rasakan. Apa itu berarti Tuhan tidak sayang padaku ibu?
Ibu, aku selalu menjanjikan kebahagiaan untuk ibu, apa ibu sudah bahagia sekarang? Ibu, maafkan aku, maafkan aku ibu. Aku tidak pernah membahagiakan ibu. Sampai ibu pergi pun aku tidak pernah membahagiakan ibu, sampai detik ini pun aku masih saja menyusahkan semuanya. Ibu, adakah pengampunan untukku ibu.
Tuhanku, walaupun sekarang aku dalam tidak suci, tolong dengarkan doaku Tuhan. Tolong terimalah setiap doa yang aku panjatkan pada-Mu. Tuhanku, ampunilah dosaku, semua dosa, salah, dan khilafku. Ampunilah dosa ibu, dan bapakku yang sudah berada disamping-Mu Tuhan. Ampunilah juga dosa bapak dan adekku. Tuhanku, tolong berilah aku, bapak, dan adek kekuatan yang lebih daripada ini, karena tanpa kekuatan dari-Mu, kami tidak pernah bisa bertahan. Tuhan, jagalah kami, jagalah hati kami, agar selamanya kami akan saling menjaga, menyayangi, saling percaya. Lindungilah kami Tuhan, dari segala macam kejahatan yang bisa mencelakakan kami, lindungilah kami dari segala macam keburukan dan ketidakbaikan yang akan terjadi, lindungilah kami dari manusia2 yang hendak berbuat tidak baik pada kami, karena hanya pada-Mu Tuhan, aku berlindung, aku mengadu, aku memohon pertolongan. Tuhanku, aku tidak tahu rencana apa yang sudah Kau siapkan untukku, aku tidak tahu jalan apa yang Kau pilihkan untukku, tolong berilah keikhlasan dan keyakinan padaku, pada hatiku Tuhan, bahwa semua rencana-Mu adalah terbaik, terbenar, dan terindah untukku. Tuhanku, jadikanlah setiap masalah yang datang padaku sebagai pelajaran untukku, yang membuatku maju, yang membuatku berdiri lagi. Tolong berilah jalan keluar untuk semua masalahku Tuhan, sebesar apapun itu. Kupasrahkan hidupku, matiku, rejeki, dan jodohku pada-Mu, kupasrahkan hatiku pada-Mu Tuhan. Bentuklah aku seperti yang Kau mau. Jadikanlah aku seperti yang Kau ingini Tuhan. Aku berpasrah diri pada-Mu, tolong terimalah kepasrahanku ini. Aku ikhlas Tuhan, atas semua yang Kau berikan padaku, aku ikhlas. Aku tidak lagi mempertanyakan kenapa2nya bisa terjadi seperti ini, karena setinggi apapun pertanyaanku itu, setinggi pula kekosongan jawaban yang akan kudapatkan. Aku bertobat kepada-Mu Tuhan. Aku bertobat kepada-Mu, tolong kabulkanlah doaku Yaa Allah, aamiin aamiin yaa rabbal alamin.
Ibu, semoga Allah menerima taubatku dan mengabulkan doaku. Aamiin. Sudah dulu ya bu, pengajian untuk ibu sedang berlangsung, aku mau membantu membuat teh.
Wassalamualaikum ibu..

No comments:

Post a Comment